Risalah cinta

Kerusuhan di Iran telah berakhir.
Zionis dan Takfiri Internasional semakin frustasi, agenda dan tujuan mereka lagi2 gagal total.

Imam Ali as berkata, *"Syiahku adalah ibarat makanan, dimana makanan terakhir yg tidak disentuh serangga sama sekali adalah benar2 yg tidak dapat terkena fitnah."*

Alhamdulillah Republik Islam Iran dengan adanya kerusuhan ini telah memisahkan antara Syiah Ali (pengikut Itrah Ahlukbait) dan kaum munafik, dan Syiah Ali adalah kaum yg beruntung dalam keyakinannya.

Sebab mendorong diri untuk berbuat sesuatu hal yang positif ditengah dimasyarakat adalah kewajiban, bahkan amanah Ke TUHANAN yang telah melekat pada setiap ciptaan yang berfikir. Disisi lain melekatnya pemberian Ilahi dalam bentuk Fitrah seperti Ghodob [ kehendak ] Nafs [ keinginan ] serta  Aqli [ akal ] pada manusia, hal inilah ciptaan yang berfikir mendorong mereka untuk mengembangkan diri pada berkehidupan sosialnya. Jadi manusia selalu ada kecenderungan pada kehendak keinginan serta akallah yang menuntun agar berinteraksi dengan manusia lainnya.
Diawali dengan hal hal diatas maka organisasi Mazhab Cinta kan mengembangkan sesuatu hal positif bagi dirinya beserta linkungannya.

Disisi lain organisasi Mazhab Cinta akan bergerak kepada pembinaan mustha ad'fin, selain itu juga bergerak pada bidang penyadaran pencerdasan serta melakukan gagasan gagasan yang akan dikembang kan bersama masyarakat.
Khususnya pada menggugah kesadaran alam berfikir baik pengurus anggota serta khalayak ramai. Walaupun terkadang seperti "hidup dalam alam khayalan" tapi bukanlah sesuatu yang tabu untuk dilaksanakan, apapun itu harus dicoba dan dilaksanakan bersama semangat motivasi kuat pada diri.

Diawali  oleh sebuah semangat dan cita cita  mulia dengan nafas IQRO bersama pemahamannya, maka berdirilah sebuah organisasi bernama Mazhab Cinta.
Tentunya hanya dengan kesamaan visi misi dan tujuan untuk memperkuat tali silahturahmi dengan kesertaan mengikuti ayat " ... sengaja ku buat kalian berbeda beda suku bahasa agama tak lain hanya untuk saling mengenal"